Pajak in Net

Informasi Perpajakan Indonesia

Nota Retur atau Nota Pembatalan atas Barang Kena Pajak yang Dikembalikan atau Jasa Kena Pajak yang Dibatalkan

 

       
1. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atas penyerahan Barang Kena Pajak yang dikembalikan (retur) dan/atau atas penyerahan Jasa Kena Pajak yang dibatalkan, dapat dikurangkan dari PPN dan PPnBM yang terutang dalam masa pajak terjadinya pengembalian BKP atau pembatalan JKP.
       
2. Pembeli BKP atau penerima JKP harus membuat dan menyampaikan Nota Retur atau Nota Pembatalan kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) penjual, jika terjadi pengembalian Barang Kena Pajak (BKP) atau pembatalan Jasa Kena Pajak (JKP), kecuali diganti dengan BKP/JKP yang jenisnya, tipenya, jumlahnya dan harganya sama.
       
3. Nota Retur paling sedikit memuat :
       
  a. Nomor Nota Retur;
       
  b. Nomor Seri dan tanggal Faktur Pajak dari BKP yang dikembalikan;
       
  c. Nama, alamat, dan NPWP pembeli;
       
  d. Nama, alamat, NPWP PKP Penjual, tanggal pengukuhan PKP yang menerbitkan Faktur Pajak;
       
  e. Jenis barang dan jumlah harga jual BKP yang dikembalikan;
       
  f. PPN atas BKP yang dikembalikan;
       
  g. PPnBM atas BKP yang tergolong mewah yang dikembalikan;
       
  h. Tanggal pembuatan Nota Retur;
       
  i. Nama dan tandatangan yang berhak menandatangani nota retur.
       
4. Nota Pembatalan paling sedikit memuat :
       
  a. Nomor nota pembatalan;
       
  b. Nomor Seri dan tanggal Faktur Pajak dari JKP yang dibatalkan;
       
  c. Nama, alamat, dan NPWP penerima JKP;
       
  d. Nama, alamat, NPWP serta nomor, tanggal pengukuhan PKP yang menerbitkan Faktur Pajak;
       
  e. Jenis jasa dan jumlah penggantian JKP yang dibatalkan;
       
  f. PPN atas JKP yang dibatalkan;
       
  g. Tanggal pembuatan Nota pembatalan;
       
  h. Nama dan tandatangan yang berhak menandatangani nota pembatalan.
       
5. Dianggap tidak terjadi pengembalian BKP atau pembatalan JKP jika Nota Retur atau Nota Pembatalan tidak mencantumkan syarat-syarat yang harus dimuat dalam Nota Retur atau Nota Pembatalan, tidak dibuat pada saat BKP dikembalikan atau JKP dibatalkan dan tidak menyampaikan lembar ke-3 nota retur ke KPP pembeli sehingga tidak dapat mengurangi Pajak Keluaran bagi penjual atau Pajak Masukan, atau harta, atau biaya bagi pembeli.
       
6. Nota Retur atau Nota Pembatalan dibuat paling sedikit rangkap 2 (dua) :
       
  a. lembar ke-1 : untuk PKP penjual/pemberi JKP
       
  b. lembar ke-2 : untuk arsip pembeli/penerima JKP
       
  Jika pembeli BKP atau penerima JKP bukan PKP, Nota Retur atau Nota Pembatalan dibuat rangkap 3 (tiga). Lembar ke-3 untuk KPP pembeli.
       
  Nota Retur atau nota pembatalan harus dibuat pada saat terjadinya pengembalian BKP atau pembatalan JKP.
       
  Bentuk dan ukuran Nota Retur dapat disesuaikan dengan kebutuhan administrasi pembeli BKP atau penerima JKP.
       
  Pelaporan Nota Retur atau Nota Pembatalan dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT Masa PPN)
       
  Nota Retur atau Nota Pembatalan yang dibuat oleh pembeli BKP atau penerima JKP dan yang diterima oleh Pengusaha Kena Pajak penjual harus dilaporkan dalam SPT Masa PPN agar dapat mengurangi PPN/PPnBM yang telah dilaporkan dalam SPT Masa PPN sebelumnya
       
  1. Pengurangan Pajak Keluaran atau Pajak Keluaran dan PPnBM oleh PKP penjual dan/ atau PKP pemberi JKP dilakukan dalam Masa Pajak saat terjadinya pengembalian BKP atau pembatalan JKP.
       
  2. Pengurangan Pajak Masukan, harta, atau pengurangan biaya oleh pembeli atau penerima JKP dilakukan dalam Masa Pajak saat terjadinya pengembalian BKP atau pembatalan JKP.
       

konsultanpajak-aaa.com konsultan-pajak.co.cc aviantara.wordpress.com aris-aviantara.blogspot aviantara.multiply

 

January 1, 2012 - Posted by | PPN

No comments yet.

Leave a comment